Pakar Gempa AS: Isu Gempa 23 Desember Tak Ilmiah

Peneliti gempa asal California Seismic Safety Commission (CSSC), Robert Anderson menegaskan munculnya isu gempa besar 23 Desember mendatang seperti prediksi pakar asal Brazil tidak ilmiah dan tidak transpaan. Sebab, prediksi tersebut sama sekali tidak disertai penyajian data-data kegempaan serta metode deteksi yang telah ia lakukan tentang gempa tersebut.


"Itu tidak transparan dan tak ilmiah. Mana metode pendeteksian gempa lengkap yang ia berikan? Khan tidak ada," kata Robert usai peluncuran Buku The Yogyakarta Earthquake May 27 2006 di FT Geologi UGM, Rabu (19/12/2007).

Menurut Robert, prediksi yang tanpa disertai data ilmiah dan lengkap patut dipertanyaan keakuratannya. Kasus seperti ini ujar Robert tidak hanya satu kali saja terjadi di Indonesia.

Sebelumnya juga pernah ada ramalan dari luar negeri yang mengatakan akan terjadi gempa besar 16 Agustus 2006 silam di Indonesia namun ternyata tidak terbukti.

"Ini bukan satu-satunya muncul ramalan seperti ini. Sebelumnya juga tidak terbukti dan hanya meresahkan masyarakat saja," tambahnya.

Robert menambahkan, dengan masih maraknya berbagai prediksi atau ramalan mengenai terjadinya gempa diperlukan adanya satu lembaga khusus yang bertugas untuk mengkaji dan mengevaluasi prediksi gempa seperti di daerahnya California. Dan di Indonesia hal itu bisa khusus dilakukan oleh BMG.

Ia mengatakan dalam ilmu geologi dan kegempaan selama ini gempa sebenarnya hanya bisa dideteksi dengan melihat sejarah terjadinya gempa masa lalu dan bukan menggunakan alat deteksi semata.

"Di negara kami, ada council khusus membahas evaluasi prediksi gempa tersebut dan itu ada di tingkat nasional maupun provinsi. Selain itu disediakan dana cukup banyak untuk riset ini sekira 1 juta dolar," tegas Robert.

sumber: www.okezone.com
Tags:

About author

Curabitur at est vel odio aliquam fermentum in vel tortor. Aliquam eget laoreet metus. Quisque auctor dolor fermentum nisi imperdiet vel placerat purus convallis.